Saturday, December 12, 2009

SABARBERFIKIRAN POSITIF DAN BERDOA

1. Bersikap Sabar

Sabar membuat seseorang selalu merasa tenang dan tenteram, hatinya selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah swt sehingga orang-orang yang sabar hidupnya selalu merasa berkecukupan. Dia tidak pernah meminta sesuatu yang bukan haknya.

Allah swt akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar berupa kenikmatan surge. Sebagaimana firman-Nya, “Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik (syurga) dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S An-Nahl[16]:96).

Sabar bukan berarti menyerah pada keadaan. Sabar adalah ketabahan hati dalam menjalani ujian kehidupan yang dalam menjalani ujian kehidupan yang dihadapkan oleh Allah kepada manusia. Hidup adalah perjuangan yang harus diahadapi, bukan untuk dihindari.

Sabar merupakan asas utama dalam menghadapi berbagai macam ujian. Ujian yang menimpa diri kita harus dillalui dengan positif thinking (berbaik sangka) kepada Allah swt. Sebab, dibalik ujian yang menimpa, tentu ada hikmah yang akan didapatkan.

2. Positif Thinking

Senang, sedih, kecewa dan bahagia adalah sesuatu yang biasa kita alami. Ketika mendapat sesuatu yang menggembirakan, kita akan senang dan bahagia. Sebaliknya ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan merasa sedih dan kecewa, bahkan terkadang sampai putus asa.

Akan tetapi sebenarnya bagi seorang mukmin, semua perkaranya dianggap baik karena kita harus selalu positif thinking (berprasangka baik) kepada Allah terhadap ujian yang menimpa diri kita.

Hal ini diterangkan oleh Rasulullah saw “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin. Sesungguhnya semua perkaranya dianggap baik (positif thinking) dan tidaklah hal ini dimiliki oleh seorang pun kecuali oleh orang mukmin. Jika dia diberi kesenangan, dia bersyukur maka jadilah ini sebagai kebaikan baginya. Sebaliknya, jika dia ditimpa musibah atau ujian (sesuatu yang tidak menyenangkan), dia bersabar, hal ini menjadi kebaikan baginya.” (H.R Muslim)


Oleh karena itu, Allah swt menyatakan dalam firman-Nya, “Dan sungguh akan Kami berikan cubaanah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk" (Q.S Al Baqarah[2]: 155-157)

3 Tetaplah Berdo’a

Allah memerintahkan kita untuk selalu memanjatkan do’a, berharap akan tercapainya suatu keinginan, memohon atas terwujudnya suatu impian. Allah berjanji akan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan kepada-Nya, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku[1326] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (Q.S Al-Mukmin[40]: 60)

Ujian dan musibah hendaknya dihadapi dengan kesabaran dan ketabahan. Berharaplah akan segala kebaikan yang tersimpan di balik ujian yang menimpa. Tetaplah pada keimanan dan berpegang teguh pada agama Allah. Sebagaimana firman-Nya, “Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus” (Q.S Ali Imran[3]: 101).

Berdoalah selalu dan berikhtiarlah sekuat tenaga. Allah senantiasa bersama orang-orang yang sabar. Allah mencintai orang yang sabar. Abdullah menuturkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada seorangpun yang terkena duka dan kesedihan berdoa, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamaba-Mu, anak hamba-Mu (adam), dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku, qadha-Mu kepadaku adalah adil. Aku memohon padamu dengan setiap nama baik yang telah Engkau gunakan untuk-Mu, yang telah Engkau ajarkan kepada hamba-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu, dan ilmu ghaib disisi-Mu, hendaknya Engkau jadikan Al-Quran sebagai penentram hatiku, cahaya didadaku, pelenyap duka dan kesedihannku’ kecuali Allah akan menghilankan duka dan kesedihannya, serta akan mengganti keadaannya dengan kebahagiaan.”lalu beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami harus mempelajarinya?” Nabi menjawab, “Benar, siapa yang mendengarnya, dia harus mempelajarinya.”


PETIKAN SOAL JAWAB
http://www.percikaniman.org

No comments:

Post a Comment