Friday, November 12, 2010

JIKA ANDA INGIN MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ALLAH, PERBAHARUILAH TAUBATJIKA ANDA INGIN MENJALIN HUBUNGAN DENGAN ALLAH, PERBAHARUILAH TAUBAT

Wasiat Hasan Al-Banna; Jika Anda Ingin Menjalin Hubungan Dengan Allah - Perbaharuilah Taubat


Kita panjatkan puji syukur ke hadhirat Allah swt. Kita ucapkan shalawat & salam utk junjungan kita Nabi Muhammad, segenap keluarga & sahabatnya, serta siapa saja yang menyerukan dakwahnya hingga hari kiamat.

Ikhwan yang mulia…

Saya sampaikan salam penghormatan Islam, salam penghormatan dari Allah, yang baik & diberkahi:

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh. 2

Saya ingin agar Sentuhan Hati Hari Selasa ini senantiasa dapat membuka pembicaraan & mengambil intisarinya pd awal kajian.

Ikhwan sekalian.

Ketahuilah bahwa di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad akan baik & jika ia rusak maka seluruh jasad juga akan rusak. Ketahuilah, itu adalah hati.

Kita tidak ingin merampas hak hati kita utk memperoleh sentuhan yang mulia, yaitu sentuhan cinta & persaudaraan karena Allah, yang ditumbuhkembangkan di dalam hati oleh acara ini & oleh pertemuan yang tulus semacam ini, satu malam dalam sepekan. Karena itu, saya tetap ingin memberikan hak sentuhan ini pd malam yang mulia ini, yang kedatangannya sangat saya nantikan lantaran saya berbahagia melihat & berbicara kepada Anda semua.

Sebagaimana yang pernah & selalu saya katakan, juga yang saya harapkan agar Anda ketahui, Ikhwan sekalian, janganlah Anda membatasi manfaat pertemuan ini hanya dg menyerap berbagai hakikat keilmuan yang Anda pelajari / ungkapan indah yang Anda hafalkan. Tetapi hendaklah Anda semua ingat bahwa ada nilai lain yang lebih tinggi & lebih luhur, yaitu adanya santapan utk ruhani kita, kedekatan antar kita, serta kebahagiaan kita oleh perjumpaan di jalan Allah & karena Allah ini.

Di samping itu, cinta & persaudaraan, yang merupakan bekal bagi orang-orang lemah, kekayaan bagi orang-orang miskin, serta kebahagiaan bagi orang-orang yang menderita. Pada malam Rabu ini, sebagaimana antusiasme kita utk memperoleh manfaat pengetahuan, kita juga harus antusias utk memperoleh kekuatan ruhani & kebahagiaan jiwa yang terus akan dicurahkan ke dalam jiwa & disiramkan ke dalam ruhani oleh perjumpaan yang tidak diniatkan selain utk mencari ridha Allah swt. & tolong-menolong dalam kebajikan & ketaqwaan. Kita memohon kepada Allah swt. agar menjadikannya sebagai sikap cinta yang tulus, semata-mata karena mencari ridha-Nya, serta bermanfaat di dunia & di akhirat. Sesungguhnya Dia adalah sebaik-baik Pemimpin & Penolong.

Ikhwan yang mulia…

Ada semacam perasaan baru yang ditimbulkan oleh Sentuhan Hati Hari Selasa di dalam jiwa saya pd malam ini, yaitu menerawangnya pikiran & perasaan saya secara bersamaan ke bukit Shafa. Saya mulai merasakan hal ini utk pertama kali ketika saya berdiri melaksanakan shalat maghrib pd malam hari ini. Saya hadapkan pandangan kepada para Ikhwan. Saya melihat ke belakang utk merapikan shaf & menjalankan sunah ini, karena Rasulullah saw. tidak pernah bertakbir utk melaksanakan shalat kecuali setelah melihat barisan yang ada di belakangnya. Kadang-kadang beliau meluruskan shaf sendiri & kadang-kadang beliau menyuruh orang utk meluruskan shaf-shaf tersebut. Beliau pernah bersabda:

سَوُّوا صُفُوفَكُمْ وَحَاذُوا بَيْنَ مَنَاكِبِكُمْ وَلِينُوا فِي أَيْدِي إِخْوَانِكُمْ

“Luruskanlah shafmu, luruskanlah telapak kaki dg telapak kaki & pundak dg pundak. Dan bersikaplah lunak terhadap tangan saudara-saudaramu. ” 2(Ahmad)

Saya berdiri & memandangi para Ikhwan. Pandangan inilah yang membawa pikiran & perasaan saya kepada peristiwa di tengah bukit Shafa, ketika Rasulullah saw. utk pertama kali dalam sejarah dakwah berkumpul bersama beberapa orang pilihan yang terdiri dari berbagai usia & berasal dari berbagai tempat. Di antara mereka ada yang masih anak-anak, ada yang tua, ada yang muda, ada yang kaya, ada yang miskin, ada tokoh terkenal, ada orang yang tidak terkenal, ada cerdik pandai & terdidik, ada yang ummi & buta huruf, ada yang berstatus budak & ada yang berstatus sebagai orang merdeka. Secara keseluruhan jumlah mereka bisa dihitung dg jari & tidak lebih dari seratus orang. Beliau saw. berkumpul bersama orang-orang pilihan ini di tengah-tengah bukit Shafa, menyirami mereka dg semangat spiritual beliau, menuntun mereka membaca kitab Allah yang agung, & mendiktekan ayat-ayat Allah. Dari mereka itulah beliau membangun umat yang baru, dg dakwah baru & utk dunia baru. Demi Allah, wahai Ikhwan, hampir saja saya lupa bertakbir dalam shalat karena hampir larut membayangkan peristiwa itu. Saya lantas memendam bayangan dalam diri saya. Sekarang kesempatan berdiri di hadapan Anda semua, saya manfaatkan utk menyampaikan perasaan yang terpendam itu. Tidak mungkinkah kelompok yang ada ini menjadi pelanjut dari kelompok dahulu itu? Tidak mungkinkah Anda menyampaikan dakwah baru utk membentuk sebuah kelompok baru yang menjadi fondasi bagi berdirinya sebuah dunia baru?

Rasulullah saw. bersabda:

لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى الْحَقِّ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ

“Akan tetap ada sekelompok umatku yang muncul di atas kebenaran, yang tidak akan menjumpai bahaya dari siapa pun yang memusuhi mereka.” 2(Muslim)

Dalam sebuah atsar juga disebutkan:

“Kebaikan akan ada pd diriku & pd umatku hingga hari kiamat”.2

Saya mengidamkan dari Anda semua menjadi sebagaimana kelompok pilihan yang ada di hadapan Rasulullah saw. ketika itu, yang dimulai dari anak usia 9 tahun hingga orang dewasa berusia 40 tahun. Di dalamnya terhimpun orang miskin yang kebutuhan sehari-harinya tidak terpenuhi & orang kaya yang rezkinya dilapangkan oleh Allah. Persatuan kelompok ini bertumpu pd seseorang, bukan yang paling berpangkat, yang paling banyak keluarganya, / yang paling memiliki berbagai perangkat hidup, tetapi pd seorang laki-laki dari kalangan mereka.

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kalian, yang diwahyukan kepadaku, “Bahwa sesungguhnya Tuhan kalian itu adalah Tuhan Yang Esa.”2 (Al-Kahfi: 110)

Mereka bersatu di sekeliling Nabi saw. Apa yang dicita-citakannya? Apa yang dipikirkannya? Apa yang diinginkannya? Sampai sejauh manakah cita-cita kelompok yang mengadakan pertemuan & pembicaraan secara sembunyi-sembunyi ini? Apakah yang diinginkan oleh orang-orang itu? Mereka ingin menanamkan paradigma baru dalam pemikiran masyarakat, menegakkan dunia baru di muka bumi ini, & menyusun bangunan baru dari struktur masyarakat, serta menyambung hubungan antara langit & bumi.

Kelompok kecil yang terpisah dari masyarakat ini ingin memberikan tatanan & nilai-nilai kemanusiaan yang baru kepada umat manusia, dg izin Allah. Tak lama kemudian kelompok ini berhasil memancangkan panji-panji Allah di bumi, menyatukan hati manusia pd Tuhan manusia, menumbuhkan perasaan baru dalam hati, meletakkan kitab baru di hadapan umat manusia, & menciptakan generasi teladan di tengah-tengah manusia, yang berhak mendapatkan sifat & Allah swt.

“Kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan utk manusia.”2 (Ali Imran: 110)

Setelah dg penghayatan jiwa, saya mengkhayalkan kelompok pertama yang merupakan pilar dakwah Rasulullah saw. di tengah-tengah bukit Shafa ini & saya dapati bahwa faktor utama yang menjadi landasan tegaknya dakwah tersebut dalam jiwa kelompok ini ada tiga. Seandainya ketiga hal itu berhasil terwujud di dalam diri kita sebagaimana yang telah terwujud dalam diri mereka, niscaya kita akan dibawa melangkah di jalan kemuliaan & kemenangan, sebagaimana yang telah terjadi pd mereka.

Pertama adalah unsur keimanan yang sempurna.2

Keimanan inilah yang membersihkan mereka dari keinginan apa pun selain dakwah. Mereka telah mendengarkan seruan:

“Maka segeralah kembali kepada Allah.” 2(Adz-Dzariyat: 50)

Mereka menjadikan La ilaha Mallah sebagai slogan, pd saat yang sama mencampakkan slogan selainnya. Orang-orang musyrik berada dalam kesesatan, karena mereka mempertuhan selain Allah. Orang-orang Persia berada dalam kesesatan karena mereka mengabdi kepada nafsu & syahwat. Ahli Kitab berada dalam kesesatan karena mereka menjadikan para pendeta & orang-orang alim mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah.

Bumi ini secara keseluruhan berputar di atas poros kesesatan, karena tidak mendapatkan petunjuk & tidak mengambil cahaya dari Allah. Sedangkan mereka berada di atas kebenaran yang nyata karena mereka telah menghindari penyembahan kepada berhala & hawa nafsu serta menyerahkan seluruh pengabdian kepada Allah. Mereka tidak beribadah kecuali kepada Allah, tidak patuh kecuali kepada Allah, tidak bergantung kecuali kepada Allah, tidak memohon kecuali kepada Allah, & tidak merasakan kebahagiaan kecuali karena berdekatan dg Allah. Mereka tidak merasa menderita kecuali oleh dosa yang menjauhkan dari Allah.

Semua itu merupakan faktor pertama yang menyatukan hati mereka, karena mereka tidak berafiliasi kepada si Fulan / si Fulan. “Bapakku Islam, tidak ada bapak selainnya bagiku. Ketika orang-orang berbangga dg Qais & Tamim Mereka tahu bahwa bumi ini milik Allah yang diwariskan kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya & bahwa kesudahan yang baik akan diperoleh orang-orang yang bertaqwa. Segala perbedaan yang biasanya mencabik kelompok-kelompok & menjauhkan hati seseorang dari yang lainnya, musnah, lantaran mereka telah diwarnai dg sibghah2 (celupan) Allah.

“Sibghah Allah, & siapakah yang lebih baik sibghah-njz daripada Allah?”2 (Al-Baqarah: 138)

Kedua, unsur cinta, kesatuan hati, & keterpautan jiwa.2

Faktor apalagi yang bisa menjadikan mereka berselisih? Apakah mereka akan berselisih gara-gara kenikmatan dunia yang fana ataukah karena perbedaan gaji, tugas, & status, sedangkan mereka mengetahui bahwa,

“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.”2 (Al-Hujurat: 13)

Jadi tidak ada faktor-faktor yang mengakibatkan mereka terpecah belah. Mereka bersatu & bersaudara, yang satu tidak menghinakan yang lain, tetapi masing-masing mencintai saudaranya dg sepenuh kecintaan, kecintaan yang mencapai tingkatan itsar2 (mengutamakan orang lain).

“Dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).”2 (Al-Hasyr: 9)

Mereka juga senantiasa menghayati firman Allah:

“Katakanlah, ‘Jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, & rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah & Rasul-Nya & (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan- Nya.’ Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”2 (At-Taubah: 24)

Ketiga, adalah unsur pengorbanan. 2

Mereka telah paham semua ini, sehingga rela memberikan apa saja utk Allah, sampai-sampai ada di antara mereka yang merasa keberatan mengambil ghanimah yang telah dihalalkan oleh Allah utk mereka.

“Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik.”2 (Al-Anfal: 69)

Terhadap hal ini pun mereka merasa keberatan & menghindari. Mereka meninggalkannya karena mengharapkan pahala dari Allah swt. agar amal mereka tidak dikotori oleh ambisi pribadi.

Ketiga unsur ini, yaitu keimanan yang membersihkan diri mereka dari pikiran apa pun selain ma’rifatullah & ukhuwah yang mengikat hati mereka sehingga seakan-akan menyatu, & pengorbanan yang mendorong mereka utk memberikan jiwa & harta dalam rangka menggapai ridha Allah, yang menyebabkan mereka tampil dalam profil seperti ini.

Faktor-faktor inilah yang telah mengeluarkan sekelompok manusia tersebut dari kehinaan kepada kemuliaan, dari perpecahan kepada persatuan, & dari kebodohan kepada ilmu. Mereka adalah pemberi petunjuk bagi umat manusia & calon-calon pengantin di surga.

Perasaan ini, Ikhwan sekalian, meluap di dalam diri saya ketika saya berdiri melihat Anda semua dalam shaf, & ketika berdiri berceramah di hadapan Anda semua. Saya memohon kepada Allah agar menjadikan kita sebagai pengganti-pengganti mereka, agar kita memurnikan iman kita kepada Allah, agar Dia menjadikan kita orang-orang yang bercinta karena Allah, bersatu di atas kalimat-Nya, sebagaimana mereka telah bersatu & memberikan sesuatu utk menggapai ridha Allah.

Ya Allah, kami menginginkan yang demikian itu; maka jadikanlah kami, ya Allah, demikian.

Salah seorang akh sepekan yang lalu mengusulkan sebuah tema kepada saya. Barangkali dalam kondisi seperti ini, banyak yang mengharapkan saya menyampaikan ceramah dg tema yang jauh dari apa yang akan saya bicarakan kepada Anda semua sekarang. Tetapi, sebenarnya saya mempunyai anggapan bahwa pembicaraan ini sangat dekat dg keadaan kita sekarang.

“Sesungguhnya mereka melihatnya jauh, tetapi kita melihatnya dekat.”2 (Al-Ma’arij: 6-7)

Seorang akh pernah membisikkan ke telinga saya pd akhir kajian yang lalu, “Berbicaralah kepada kami tentang taubat.” Ia lantas pergi meninggalkanku. Tiba-dba ada akh lain berbisik pula, “Ingatkan kami kepada Allah, karena dosa-dosa kami sudah banyak.” Datang orang ketiga yang berbisik, “Insya Allah, pembicaraan kita pd pekan mendatang adalah ‘kita berpikir tentang taubat kita.’” Sedangkan Akh Yahya Afandi Abdul Aziz meminta agar saya melengkapi pembicaraan tentang sejarah para nabi & agar tema yang dipilih malam ini mengenai Sayidina Ibrahim as., supaya tema serial yang pernah saya sampaikan itu lengkap.

Kemudian saya berpikir, tema apakah yang akan saya bicarakan, kemudian saya dapati diri saya tertarik utk berbicara tentang tema pertama, “Taubat”.2

Ikhwan sekalian…

Sungguh menakjubkan. Sebelum berbicara kepada Anda semua, pembicaraan ini terlebih dahulu saya tujukan kepada diri saya sendiri. Ini bukan sekedar masalah pembahasan kitab / pentransferan ilmu, tetapi masalah hati yang saling terpaut & bersatu.

Barangkali di antara kita ada yang berhati waspada kemudian berhubungan dg hati yang lalai & mempengaruhinya sehingga ikut waspada. Barangkali di antara kita ada seorang yang maqbul, lantas kita menjalin hubungan dengannya sehingga ia limpahkan kepada kita sebagian kabar gembira tentang kedatangan rahmat yang dilimpahkan Allah kepadanya.

Ikhwan sekalian.

Saya telah banyak berbicara mengenai hal-hal yang tampaknya jauh melenceng dari tema pembicaraan kita sekarang, tetapi saya menganggapnya sangat dekat. Demi Allah, andaikata kita semua bisa melaksanakan taubat dg sebaik-baiknya, niscaya kita akan mempunyai salah satu senjata yang paling tajam. Itulah yang saya katakan bahwa “orang-orang melihatnya jauh, tetapi saya melihatnya dekat”, karena kekuatan ada dua macam: kekuatan khalik & kekuatan makhluk. Jika kekuatan makhluk tidak kita miliki, maka kita bertumpu kepada kekuatan Al-Khalik. Jika kita tidak mampu membela diri kita sebagaimana yang bisa dilakukan oleh penduduk bumi yang lain, maka hendaklah kita memohon pertolongan kepada Allah, sang Khalik.

“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.”2 (Al-Hajj: 38)

Jika kita gagal menyempurnakan kekuatan materi, tiada yang harus kita lakukan selain menyempurnakan kekuatan spiritual. Karena itu, Ikhwan sekalian, izinkan saya berbicara kepada Anda mengenai taubat. Semoga dalam pertemuan ini kita bisa menghadapkan hati & bertaqarub kepada Allah dg sebaik-baiknya, sehingga rahmat & ketenangan dari Allah akan turun kepada kita.

“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli kitab dari kampung- kampung mereka pd saat pengusiran kali yang pertama. Kalian tiada menyangka bahwa mereka akan keluar & mereka pun yakin bahwa benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka. Dan Allah mencampakkan ketakutan dalam hati mereka; mereka memusnahkan rumahrumah mereka dg tangan mereka sendiri & tangan orang-orang yang beriman. Maka ambillah (kejadian itu) utk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan.”2(AI-Hasyr: 2)

“Jika kalian tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya, ‘Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.’ Maka Allah menurunkan ketenangan-Nya kepada (Muhammad) & membantunya dg tentara yang kalian tidak melihatnya, & Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”2 (At-Taubah: 40)

Perhatikan, wahai Akhi, firman Allah swt. ketika menceritakan kisah Nabi-Nya saw.

“Di waktu dia berkata kepada temannya, Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita.’”2

Ketika pertolongan dari Allah datang, maka tidak ada satu kekuatan pun bisa mengalahkannya. Kemudian Allah memberikan kasih sayang & rahmat-Nya. Betapa perlunya kita bertaubat, dg taubat nasuha2 (taubat yang sebenar-benarnya), semoga Allah meliputi kita dg perhatian & rahmat-Nya.

Ikhwan sekalian, jika kita berbicara tentang taubat, maka seakan-akan kita berbicara tentang sesuatu yang menjadi tujuan kita. Manusia itu dipengaruhi oleh dua kekuatan: kekuatan ruhani & kekuatan materi.

Anda, wahai Akhi, adalah makhluk spiritual dg ruh yang Anda miliki, tetapi juga makhluk materi dg badan yang membungkus Anda. Karena itu, Anda bisa dipengaruhi oleh kebaikan berkat komponen spiritual Anda, sekaligus bisa dipengaruhi oleh keburukan lantaran komponen material Anda. Anda makhluk spiritual dg rahasia firman Allah,

“Dan telah Kutiupkan padanya ruh-Ku.”2 (Shad: 72)

Pada saat yang sama Anda juga makhluk materi dg rahasia firman Allah,

“Dan Engkau ciptakan dia dari tanah.”2 (Al-A’raf: 12)

Ini adalah penciptaan Anda pertama kali. Masing-masing dari keduanya mempunyai tuntutan, keinginan, permulaan, & akhir yang berbeda dari yang lain, sedangkan Anda maju mundur di antara keduanya. Sekarang Anda pahami firman Allah berikut:

“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.”2 (Al-Balad: 10)

Anda berada di pertengahan. Ruh menarik Anda ke alamnya yang tinggi, sedangkan materi menarik Anda ke alamnya (tanah) yang rendah.

Allah swt. telah mengutus seorang rasul utk menjelaskan kepada Anda apa yang baik & yang buruk bagi Anda. Allah juga menciptakan musuh yang senantiasa siaga, yaitu iblis, yang telah bersumpah utk menjerumuskan Anda kepada keburukan.

“Kemudian saya (iblis) akan mendatangi mereka dari muka & dari belakang mereka, dari kanan & dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.”2 (Al-A’raf: 17)

Jadi, wahai Akhi, Anda dihadapkan kepada dua kekuatan ini. Jika kekuatan spiritual menang, Anda naik ke alam Al-Malaul A ‘la, tetapi jika kekuatan materi —yang berunsur tanah— menang, Anda jatuh hingga ke martabat yang serendah-rendahnya.

“Maka sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”2 (Asy-Sjams: 9,10)

Wahai Akhi, taubat adalah timbangan yang menguatkan & tangga utk meningkatkan kebaikan. Orang-orang bijak pernah mengatakan, “Seluruh maqam mempunyai awal & akhir, kecuali taubat. Ia senantiasa menyertai seseorang sejak dari awal hingga akhirnya. Jika Anda terseret oleh kekuatan jahat, boleh jadi Anda mendapatkan ilham utk bertaubat sehingga kembali sebagaimana keadaan sebelumnya, / Anda terdorong utk terus melakukan kemaksiatan & tetap pd kejahatannya, sehingga Anda kalah dalam pertarungan.”

“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan derajatnya dg ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia & menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya & jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).”2 (Al-A’raf: 176)

Adapun orang yang terjerumus, jatuh, & cenderung kepada daun timbangan kejahatan, sedangkan tali yang menghubungkannya dg kebaikan hampir terputus, akan tetapi ia menyadari kesalahan & bertaubat, segera berdiri dg penuh rasa takut, tunduk, taubat & penyesalan, maka ia akan pulih kembali kepada posisinya semula, bahkan daya tahannya semakin kuat, sehingga dirinya semakin dekat kepada kebaikan.Itu telah diisyaratkan oleh firman Allah:

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji / menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka & siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka & surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; & itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.”2 (Ali Imran: 135-136)

Jika seseorang tekun bertaubat, terus-menerus mengingat & melaksanakannya, maka sebagai hasilnya akan tumbuh dalam dirinya daya kewaspadaan. Jika setan datang membisiki & menggoda utk mengikutinya, ia segera sadar, tetap pd pendiriannya, & takut kepada perintah Allah.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari setan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.”2 (Al-A’raf: 201)

Jika ia terus memegang teguh taubat, maka setan akan putus harapan terhadapnya, karena tahu bahwa ia telah melindungi diri dg kewaspadaan; diri, perasaan, & ruhnya telah disinari oleh hakikat pengetahuan yang benar, selain juga ketaatan. Ketika itulah ia berada dalam lindungan Allah.

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagi kalian terhadap mereka.”2 (Al-Hijr. 42)

Wahai Akhi, ini semua tidak terjadi karena ia senantiasa membawa semangat bertaubat. Karena itulah, wahyu berikut diturunkan:

“Apabila telah datang pertolongan Allah & kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dg berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dg memuji Tuhanmu & mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat.”2 (An-Nashr: 1-3)

Ketika shalat, dalam ruku’ & sujud beliau membaca:

“Mahasuci Allah, & dg memuji-Mu maka ampunilah aku.”2

Wahai Akhi, Anda mendapati anjuran utk bertaubat. Cukuplah bila Anda mengetahui bahwa ia merupakan sebab yang mendatangkan kecintaan Allah.

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat & orang-orang yang menyucikan diri.”2 (Al-Baqarah: 222)

Di antara sentuhan makna halus yang terkandung dalam taubat, Ikhwan yang mulia, adalah bahwa ketika bertaubat, Anda memuji Allah.

Taubat adalah karunia Allah kepada Anda, bukan karunia Anda kepada Allah. Tetapi Allah swt. adalah Dzat yang telah memberikan taufiq & ilham kepada Anda utk melaksanakan taubat, sebagaimana Dia telah mengilhamkan hal itu kepada moyang Anda:

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”2 (Al-Baqarah: 37)

Semula Adam tidak mengetahui bagaimana cara bertaubat, lantas Allah mengajarinya. Itulah teladan yang dibuat oleh Allah utk Anda.

“Kemudian Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima taubatnya.”2 (Thaha: 1 2 2 )

Jika Allah tidak menghendaki Anda bertaubat, niscaya Dia tidak memberikan ilham kepada Anda utk bertaubat.

Jika Anda kembali kepada Allah dg bertaubat, maka itu merupakan petunjuk bahwa Dia mencintai Anda.

“Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya.”2 (At-Taubah: 1 1 8 )

Dalam doa sayyidul istighfar, Rasulullah saw. berdoa:

‘Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan diriku, sedangkan aku adalah hamba-Mu & aku berada di atas perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada- Mu dari kejahatan perbuatanku. Aku mengakui nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku & mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”2

Nabi saw. pernah bersabda:

“Barangsiapa mengucapkannya pd sore hari dg penuh keyakinan, kemudian pd malam harinya meninggal dunia, niscaya ia masuk surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pd pagi hari dg penuh keyakinan, kemudian pd siang itu ia meninggal dunia, maka ia masuk surga.”2

Pertama kali yang Anda katakan kepada Tuhan Anda dalam istighfar ini adalah, ‘Ya Allah, Engkaulah Tuhanku.” Anda bertawasul kepada Allah dg pendidikan-Nya terhadap Anda, perjanjian-Nya terhadap Anda, kemudian dg keesaan-Nya dalam tauhid.

Setelah itu Anda menyatakan bahwa segala nikmat berasal dari-Nya. Lantas Anda mengatakan, “Engkau telah menciptaku,” berarti Anda mengakui sifat kehambaan bagi diri Anda: “Sedangkan aku adalah hamba-Mu,” berarti Anda mengakui perjanjian antara Anda dengan-Nya; “Dan aku berada di atas perjanjian-Mu,” yakni mengakui janji yang dijanjikan-Nya, ketika Ia mengambil perjanjian darimu: “dan janji-Mu, sebatas kemampuanku. “Kemudian mengakui nikmat yang diberikannya kepada Anda, “Aku mengakui nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku,” karena sesungguhnya Allah swt. adalah sumber segala nikmat & yang memberikan taubat. Kemudian Anda mengakui dosa, “Dan aku mengakui dosadosaku”.

Ternyata Anda adalah seorang pelaku dosa yang suka memohon ampunan, “Maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” Seraya mengatakan, “Ya Allah, tidak ada alasan yang bisa aku kemukakan, tidak ada kekuatan yang bisa kumintai pertolongan; jika Engkau mengampuni, itu merupakan kemurahan, & jika Engkau menyiksa, itu pun merupakan keadilan.”

Ikhwan sekalian…

Apakah Anda semua ingin agar kita bisa berhubungan dg Allah, sehingga kita memperbarui taubat?

“Mudah-mudahan Tuhan kalian akan menghapus kesalahan-kesalahan kalian & memasukkan kalian ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”2 (At-Tahrim: 8)

Semoga shalawat & salam dilimpahkan kepada Sayidina Muhammad, juga kepada segenap keluarga & sahabatnya.

Sumber: al-ikhwan.net

Thursday, October 7, 2010

Hati-hati...nama Setan Dalam Al-fatihah Jika Silap

Hati-hati...nama Setan Dalam Al-fatihah Jika Silap
Assalamualaikum

Semoga boleh dimanfaatkan Al-Fatihah adalah satu rukun dalam solat, apabila cacat bacaannya maka rosaklah solat. Oleh itu perbaikilah bacaannya dengan ilmu tajwid. Bukan setakat bacaannya saja rosak malah kita menyebut nama syaitan di dalam solat kita. Berikutdiperturunkan nama syaitan laknat yang wujud didalam Al- Fatihah, sekiranya kita tidak berhati-hati.


Nama syaitan;
1. DU LI LAH (bila dibaca tiada sabdu) sepatutnya DULILLAH
2. HIR ROB (bila dibaca dengan sabdu) sepatutnya HI ROB
3. KIYYAU (bila dibaca dengan sabdu)
sepatutnya KI YAU
4. KANNAK (bila dibaca dengan sabdu)
sepatutnya KA NAK
5. KANNAS (bila dibaca dengan sabdu)
sepatutnya KA NAS
6) Iya (disebut tanpa sabdu)
sepatutnya Iyya. Iya bermaksud 'matahari'
Dalam ayat ke 5,jika salah bacaannya akan bermaksud "kepada mataharilah
yang kami sembah dan kepada matahari
kami meminta pertolongan"!!!!
7) SIROTHOLLAZI............. sehingga
habis hendaklah dibaca tanpa henti.
AMIN ...............hendaklah mengaminkan Al-Fatihah dengan betul
iaitu AA......dua harakat, MIN .... 3
harakat, semoga Amin kita bersamaan
dengan Amin malaikat ..... Insya-Allah.
semoga kita menjadi orang
yang sentiasa
membaiki bacaannya


http://zamanhuda.blogdrive.com/archive/cm-10_cy-2010_m-10_d-7_y-2010_o-10.html
sumber:

Sunday, October 3, 2010

12 AZAB BAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SEMBAHYANG

Dalam sebuah hadis menerangkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan yang merbahaya ke atasnya. Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini antaranya :-

· Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap rezekinya.

· Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.

· Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :

· Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum seluruh air laut dan sangat lapar.

· Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.

· Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.\mati dlm keadaan aib

Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-

· Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat menggerunkan.

· Kuburnya akan menjadi cukup gelap.

· Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).

Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :

· Hisab ke atsanya menjadi sangat berat.

· Allah S.W.T sangat murka kepadanya.

· Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka

SUMBER:http://www.tranungkite.net/teladan/teladan25.htm

Saturday, September 25, 2010

Tanda-Tanda Kematian

100 hari sebelum hari mati.

Ini adalah tanda pertama dari Allah SWT kepada hambanya dan hanya
akan disedari oleh mereka-mereka yang dikehendakinya.
Walaubagaimanapun semua orang Islam akan mendapat tanda ini cuma
samada mereka sedar atau tidak sahaja. Tanda ini akan berlaku
lazimnya selepas waktu Asar. Seluruh tubuh iaitu dari hujung rambut
sehingga ke hujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan
mengigil.
Contohnya seperti daging lembu yang baru disembelih dimana jika
diperhatikan dengan teliti kita akan mendapati daging tersebut
seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lazat dan bagi mereka sedar
dan berdetik di hati bahawa mungkin ini adalah tanda mati maka
getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sedar akan
kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesedaran atau
mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal
kematian , tanda ini akan lenyap begitu sahaja tanpa sebarang
munafaat. Bagi yang sedar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah
peluang terbaik untuk memunafaatkan masa yang ada untuk
mempersiapkan diri dengan amalan dan
urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.


40 hari sebelum hari mati

Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bahagian pusat kita
akan berdenyut-denyut. Pada ketika ini daun yang tertulis nama kita
akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arash Allah SWT. Maka
malaikat maut akan mengambil daun tersebut dan mula membuat
persediaannya ke atas kita antaranya ialah ia akan mula mengikuti
kita sepanjang masa. Akan terjadi malaikat maut ini akan
memperlihatkan wajahnya sekilas lalu dan jika ini terjadi, mereka
yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika.
Adapun malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi kuasanya untuk
mencabut nyawa adalah bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan
dicabutnya.


7 hari

Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan
musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-
tiba
ianya berselera untuk makan.

3 hari

Pada ketika ini akan terasa denyutan di bahagian tengah dahi kita
iaitu
diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini dapat dikesan maka
berpuasalah
kita selepas itu supaya perut kita tidak mengandungi banyak najis
dan ini
akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti. Ketika
ini
juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang
sakit
hidungnya akan perlahan-lahan jatuh dan ini dapat dikesan jika kita
melihatnya dari bahagian sisi. Telinganya akan layu dimana bahagian
hujungnya akan beransur-ansur masuk ke dalam. Telapak kakinya yang
terlunjur akan perlahan-lahan jatuh ke depan dan sukar ditegakkan.

1 hari

Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu
denyutan
di sebelah belakang iaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini
menandakan kita
tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.

Tanda akhir

Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk
di
bahagian pusat dan ianya akan turun ke pinggang dan seterusnya akan
naik ke
bahagian halkum. Ketika ini hendaklah kita terus mengucap kalimah
syahadah
dan berdiam diri dan menantikan kedatangan malaikat maut untuk
menjemput
kita kembali kepada Allah SWT yang telah menghidupkan kita dan
sekarang
akan mematikan pula.

PENUTUP

Sesungguhnya marilah kita bertaqwa dan berdoa kepada Allah SWT
semuga kita
adalah di antara orang-orang yang yang dipilih oleh Allah yang akan
diberi
kesedaran untuk peka terhadap tanda-tanda mati ini semoga kita dapat
membuat persiapan terakhir dalam usaha memohon keampunan samada dari
Allah
SWT mahupun dari manusia sendiri dari segala dosa dan urusan hutang
piutang
kita. Walau bagaimanapun sesuai dengan sifat Allah SWT yang maha
berkuasa
lagi pemurah lagi maha mengasihani maka diriwatkan bahawa tarikh mati
seseorang manusia itu masih boleh diubah dengan amalan doa iaitu
samada doa
dari kita sendiri ataupun doa dari orang lain. Namun ianya adalah
ketentuan
Allah SWT semata-mata.

Oleh itu marilah kita bersama-sama berusaha dan berdoa semuga kita
diberi
hidayah dan petunjuk oleh Allah SWT serta kelapangan masa dan
kesihatan
tubuh badan dan juga fikiran dalam usaha kita untuk mencari
keredhaan Allah
SWT samada di dunia mahupun akhirat.

Apa yang baik dan benar itu datangnya dari Allah SWT dan apa yang
salah dan
silap itu adalah dari kelemahan manusia itu sendiri.

WALLAHUA`LAM

Moga-moga setiap kita dan keluarga diampuni Allah dan diberkati
hidup dan
mati hingga dapat mempersiap sediakan bekalan untuk hari kemudian
kita.
Bacalah kandungan ini agar dapat menjadi ingatan kita semua.
Insyallah
mulalah bertaubat, yang masih malas sembahyang ubah sikap umur kita
semakin
hari semakin meningkat. Rezeki dicari biarlah betul-betul halal.
Biar sesal dahulu jangan sesal kemudian. Saya berpesan kepada diri
saya sendiri dan berharap saudara saya semua begitu juga. Cubalah
kita ingat mengingat sesama kita selagi mampu.

sumber:http://www.mail-archive.com/reformasi-malaysia@yahoogroups.com/msg05783.html

Sunday, September 19, 2010

SERUAN KUBUR KEPADA MANUSIA

Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak 5 Kali

1. Aku rumah yang terpencil, maka akan senang dgn selalu membaca Al-Quran.

2. Aku rumah yg gelap, maka terangilah aku dgn selalu sembahyang malam.

3. Aku rumah penuh tanah dan debu, bawalah amal soleh yg menjadi hamparan.

4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.

5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nankir, maka banyaklah bacaan "Laa illallah, Muhammadur Rasulullah" supaya kamu dapat jawapan kepadanya.

sumber_http://www.loveloveislam.com/2010/08/tanda-tanda-kematian-untuk-orang-islam.html

Thursday, August 26, 2010

CARA TUHAN MEMBALAS KASIH KEPADA KEKASIH-NYA

Cara Tuhan membalas kasih terhadap kekasih-Nya tidak seperti manusia,
Kalau manusia membalas kasih terhadap kekasihnya
diberi sesuatu yang menghiburkan atau menyukakan,
Kalau berlaku disebalik itu, bukan membalas kasih namanya,
Berlainan sekali Tuhan terhadap kekasih-Nya,
Memberi kasih sungguh anih, tidak serupa dengan manusia,
Tuhan memberi kasih terhadap cinta-Nya,
disusah-susahkan-Nya dengan bermacam-macam penderitaan,
Kekasih-kekasih Tuhan ialah para Rasul dan Ambiya dan
juga orang yang soleh dan bertaqwa sepanjang zaman,
Kasih Tuhan terhadap mereka dimiskinkan, dibenci
orang, disakitkan, dihalang perjuangannya dan
diperangi, diburu oleh musuh-musuhnya,
Meraka dibuang dan terbuang di negeri orang di dalam
kehidupan yang menyusahkan, mereka faham kasih Tuhan
terhadap mereka,
Kerana itulah mereka redha, mereka boleh sabar di
dalam penderitaan,
Bahkan rasa terhibur kerana Tuhannnya,
Kerana itulah Nabi pernah bersabda: "Bala yang paling
dahsyat ditimpakan adalah kepada para Rasul dan Ambiya
dan Auliya"
Kemudian mereka selepas itu mengikut peringkat yang
diberikan iman kepada mereka,
Semakin tinggi iman mereka, semakin berat bala
ditimpakan kepadanya,
Kalau kurang iman mereka, kurang pula bala,
Bala yang ditimpa kepada orang beriman mengikut tinggi
rendah imannya,
Ada juga orang tidak beriman, fasik dan zalim,
Diberatkan ujian kepada mereka itu adalah kutukan
Tuhan kepada mereka,
Yang saya ceritakan ini hanya orang beriman sahaja,
Kalau seorang Islam tidak pernah dibala atau balanya
ringan sahaja janganlah bergembira,
Jangan-jangan mereka sudah tidak ada perhatian lagi
dari Tuhannya,
Kerana itu takutlah dengan Tuhannya,
Kerana kasih Tuhan kepada hamba-Nya bukan macam
manusia,
Kasih Tuhan kepada hamba-Nya tersendiri caranya,
Orang bertaqwa sahaja yang faham tentang Tuhannya

petikan:http://cahayamukmin.blogspot.com/2010/08/cara-tuhan-membalas-kasih-terhadap.html

Wednesday, July 7, 2010

Perkara ajaib yang ada pada manusia

Bagaimana sepatutnya hati seorang mukmin itu?

1. Sensitif dengan Tuhan.
Merasa takut dan gerun dengan kekuasaan Allah. Allah boleh berbuat apa sahaja tanpa perlu berunding dengan manusia. Manusia terlalu lemah untuk menolak sebarang takdir Allah.

2. Orang mukmin apabila mendapat kejayaan, nikmat, kemudahan hidup, kelapangan hidup, hatinya terasa syukur kepada Allah.
Dia merasakan semua itu pemberian Allah, bukan hasil usahanya. Kalaupun dia berusaha tapi bila Allah tidak izinkan, pasti dia tidak mampu melakukannya. Sebab itu bagi orang mukmin, kalau keuntungan dan nikmat diperolehi, dia merasa terhutang budi dan malu dengan Allah. Walaupun dirinya masih banyak melakukan dosa dan tidak membuat apa-apa bakti kepada Allah, namun Allah sudi lagi mengurniakan berbagai-bagai nikmat kepadanya.

3. Jika terbuat dosa, sekalipun dosa kecil, apalagi kalau dosa besar, hatinya akan merasa resah gelisah, takut dan hilang ketenangan.
Rasa menyesalnya bukan kepalang. Dia merasa bersalah dengan Tuhan. Bersungguh-sungguh dia meminta ampun kepada Tuhan. Bukan sahaja matanya menangis, hatinya pun turut menangis sama mengenangkan kejahatan yang dilakukan. Yang paling ditakutinya bila dosa tidak terampun, bermaksud tentulah Allah tidak redha kepadanya. Tanpa keredhaan Allah hilanglah bahagia di dunia lebih-lebih lagi di Akhirat.

4. Hati orang mukmin sentiasa rasa di awasi Tuhan.
Allah mendengar, melihat, mengetahui apa sahaja yang dilakukan setiap detik, setiap masa dan ketika. Semua manusia tidak terlepas dari pengawasan-Nya. Kerana itu, orang mukmin sangat menjaga hukum dan perintah Allah walaupun berhadapan dengan keinginan nafsu yang sedang memuncak.

5. Kalau diuji oleh Tuhan, hati orang mukmin sabar dan redha. Bahkan tenang dengan ujian dan kesusahan hidup.
Dia bersangka baik dengan Allah bahawa ujian adalah untuk penghapusan dosa atau peningkatan darjat di sisi Tuhan. Kalau diuji dia tidak pun melatah, marah-marah, keluh kesah, apalagi merungut-rungut dan mengungkit-ungkit. Sekalipun difitnah, ditohmah, dihina, disakiti, atau ditimpa bencana alam, dia sedar kesemuanya merupakan ujian dari Allah dan Allah tidak bermaksud untukmenyusahkan hamba-Nya melainkan ada hikmah di sebalik kejadian tersebut.

6. Hati orang mukmin sangat merendah diri dengan Tuhan.
Dari setitis air mani yang hina, manusia terlalu lemah dan tiada kuasa apa-apa yang boleh dilakukannya kalau bukan dengan kehendak Allah. Setiap detik manusia memerlukan Tuhan di dalam hidupnya.

7. Sentiasa terkenang nikmat-nikmat Allah yang terlalu banyak yang belum pun sempat di hitung, Allah tambah lagi nikmat-Nya.
Nikmat ilmu, nafas, akal, air, makanan, harta, anak isteri, bumi, langit, haiwan, tumbuhan dan seluruh alam semesta yang tidak pernah kita minta. Allah jadikan kesemuanya itu untuk keperluan manusia. Berapa banyak nikmat yang tidak kita minta dan belum pun kita syukuri telah Allah berikan.

Justeru itu sepatutnya kita malu bila mendesak-desak Tuhan supaya kabulkan permintaan kita yang belum Dia tunaikan. Begitulah Maha Baiknya Tuhan yang setiap detik memberi nikmat tanpa meminta kita membalasnya.

Begitulah beberapa ciri hati orang mukmin yang sepatutnya kita rasakan. Hati yang dapat merasakan perkara-perkara di ataslah hati yang membawa keikhlasan, kejujuran, kasih sayang dan harmoni di dalam masyarakat. Akhirnya dari hati inilah yang akan membuahkan keamanan, kedamaian dan kebahagiaan yang diidam-idamkan. Tetapi kalau di dalam hati penuh dengan sifat hasad dengki, pemarah, tidak boleh berlapang dada, sombong, iri hati, salah menyalahkan orang lain dan berbagai-bagai lagi sifat yang negatif, mustahil akan melahirkan masyarakat yang harmoni.

Oleh itu wahai sahabat sekalian, sebagai muslim, sebaiknya kita menjaga hati kita. Seperti satu ungkapan yang sering kita dengar dari salah satu hadis Rasulullah saw …

“…………………………Ketahuilah bahawa dalam setiap jasad itu ada seketul daging yang apabila ia baik maka baiklah seluruh jasad dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh jasad. Ketahuilah ia adalah hati.”

Hadis riwayat al-lmam al-Bukhari dan Muslim


petikan:http://btk.nizhny.imamrsc.com/?p=424

Monday, June 21, 2010

5 Ujian Allah SWT sebagai tanda Allah Mencintai kita


http://sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc3/hs306.snc3/28926_123172877705950_100000397150189_185167_356423_n.jpg

تبسم فإن الله ما أشقاك إلا ليسعدك

1- Senyumlah… Sesungguhnya apa yang bebankan atau menyusahkan kita, adalah untuk membahagiakan kita.


وما أخذ منك إلا ليعطيك

2- Apa yang Allah SWT ambil dari kita adalah akan dianugerahkan di Akhirat kelak.


وما أبكاك إلا ليضحكك

3- Apa yang Allah SWT menyebabkan kita menangis, adalah kerana Allah ingin melihat kita ketawa di akhirat kelak.
وما حرمك إلا ليتفضل عليك

4-Apa yang Allah SWT haramkan untuk kita adalah supaya kita mendapat kebaikkan daripadanya.


وما ابتلاك إلا لأنه يحبك

5-Apa yang Allah SWT turunkan atau timpakan bala adalah tanda Allah SWT mencintai kita.


جعلك الله ممن نادى بهم الملائكه قائلاً: إني أحب فلان فأحبوه

Semua mereka yang menerima bala atau ujian Allah SWT, Allah SWT akan arahkan Malaikat untuk menjemput kita di Akhirat kelak dengan FirmanNya :

Sesungguhnya Daku mencintai si fulan kerana Si fulan telah terbukti mencintai Daku.

ana: Ya Allah ..ku mohon padaMU..jgn kau kecilkan ujian ku, sebaliknya, besarkan keimananku..

petikan: http://peribadirasulullah.wordpress.com/2010/05/29/5-ujian-allah-swt-sebagai-tanda-allah-mencintai-kita/

19 Golongan Yang Akan Mati Dalam Husnul Khatimah

19 Golongan Yang Akan Mati Dalam Husnul Khatimah

http://www.voa-islam.com/timthumb.php?src=/photos/wafat2.jpg&h=235&w=355&zc=1

Syaikh Albani rahimahullah telah mengumpulkan dalam kitabnya ( Ahkamul Janaiz) tanda-tanda ini dari Al Qur’an dan Sunah shahihah, beliau mendapatinya ada 19 tanda, berikut ini ringkasannya:

Sesungghnya Dzat Yang Mensyariatkan telah menjadikan beberapa tanda yang jelas untuk menunjukkan husnul khatimah – Allah Ta’alaa telah menetapkannya dengan karunia dan kenikmatanNya – maka siapa saja yang meninggal dengan memiliki salah satu tandanya maka itu merupakan berita gembira:

Pertama:Mereka yang dapat mengucapkan syahadat menjelang kematian sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang shahih diantaranya:
قوله: صلى الله عليه وسلم : ( من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنة ) .( حسن )

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang ucapan terakhirnya Laa ilaaha illallah maka dia masuk surga ) ( hadits hasan).

Kedua: Kematian yang disertai dengan basahnya kening dengan keringat atau peluh berdasarkan hadits Buraidah bin Hushaib radhiallahu anhu:
عن بريدة بن الخصيب رضي الله عنه : ( صحيح ) ( أنه كان بخراسان فعاد أخا له وهو مريض فوجده بالموت وإذا هو يعرق جبينه فقال : الله أكبر سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ( موت المؤمن بعرق الجبين ) .

Dari Buraidah bin Khusaib radhiallahu anhu: ( bahwa ketika dia berada di Khurasan sedang membesuk seorang sahabatnya yang sakit dia mendapatinya sudah meninggal tiba-tiba keningnya berkeringat maka dia berkata: Allahu Akbar, aku mendngar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( kematian seorang mukmin disertai keringat dikeningnya ) ( hadits shahih ).

Ketiga: Mereka yang meninggal pada malam jumaat atau siangnya berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ( hadits dengan seluruh jalurnya hasan atau shahih )


لقوله صلى الله عليه وسلم : ( ما من مسلم يموت الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( tidaklah seorang muslim yang meninggal pada hari Jumaat atau malam Jumaat melainkan Allah Melindunginya dari siksa kubur ).

Keempat: meninggal dalam keadaan syahid dimedan perang sebagaimana firman Allah Ta’alaa :
قال الله تعالى : “وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (169) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلَّا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (170) يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ [آل عمران : 169 - 171].

Artinya: ( dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang terbunuh dijalan Allah mati, tetapi mereka hidup diberi rizki disisi Tuhan mereka (169) Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka, dan memberi khabar gembira kepada orang-orang yang belum mengikuti mereka dibelakang janganlah mereka takut dan sedih (170) Mereka memberi khabar gembira dengan kenikmatan dari Allah dan karuniaNya dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan balasan bagi orang-orang beriman) (QS Ali Imran :169-171).
( صحيح ) وقال صلى الله عليه وسلم : ( للشهيد عند الله ست خصال :” يغفر له في أول دفعة من دمه، ويرى مقعده من الجنة، ويجار من عذاب القبر، ويأمن الفزع الأكبر، ويحلى حلية الإيمان، ويزوج من الحور العين، ويشفع في سبعين إنسانا من أقاربه )

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( orang yang syahid mendapatkan enam perkara: diampuni dosanya sejak tetesan darahnya yang pertama, diperlihatkan tempatnya dalam surga, dijauhkan dari siksa kubur, diberi keamanan dari goncangan yang dahsyat dihari kiamat, dipakaikan mahkota keimanan, dinikahkan dengan bidadari surga, diizinkan memberi syafaat bagi tujuh puluh anggota keluarganya) (hadits shahih).

Kelima: Mereka yang meninggal ketika berjuang dijalan Allah (bukan terbunuh) berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:
لقوله صلى الله عليه وسلم : ( ما تعدون الشهيد فيكم ؟ ) قالوا : يا رسول الله من قتل في سبيل الله فهو شهيد قال : ( إن شهداء أمتي إذا لقليل ) . قالو : فمن هم يا رسول الله قال : ( من قتل في سبيل الله فهو شهيد ومن مات في سبيل الله فهو شهيد ومن مات في الطاعون فهو شهيد ومن مات في البطن ( 1 ) فهو شهيد والغريق شهيد ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( apa yang kalian nilai sebagai syahid diantara kalian ?) mereka berkata: Ya Rasulullah siapa yang terbunuh dijalan Allah maka dia syahid. Beliau berkata: ( jadi sesungguhnya para syuhada umatku sedikit ). Mereka berkata: lalu siapa mereka Ya Rasulullah ? Beliau berkata: ( barang siapa yang terbunuh dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati dijalan Allah syahid, barangsiapa yang mati karena wabah taun syahid, barangsiapa yang mati karena penyakit perut syahid, dan orang yang tenggelam syahid).

Keenam: mati karena satu wabah penyakit tha’un, berdasarkan beberapa hadits diantaranya:


( صحيح )ا قوله صلى الله عليه وسلم : ( الطاعون شهادة لكل مسلم ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( wabah tha’un merupakan kesyahidan bagi setiap muslim).( hadits shahih)

Ketujuh: Mereka yang mati karena penyakit dalam perut berdasarkan hadits diatas.

Kelapan dan kesembilan:Mereka yang mati karena tenggelam dan terkena runtuhan berdasarkan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
( صحيح ) لقوله صلى الله عليه وسلم : ( الشهداء خمسة : المطعون والمبطون والغرق وصاحب الهدم والشهيد في سبيل الله ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( syuhada ada lima: yang mati karena wabah ta’un, karena penyakit perut, yang tenggelam, yang terkena runtuhan dan yang syahid dijalan Allah) ( hadits shahih).

Kesepuluh: Mereka yang matinya seorang wanita dalam nifasnya disebabkan melahirkan anaknya:
( صحيح ) لحديث عبادة بن الصامت : أن رسول الله صلى الله عليه وسلم عاد عبد الله بن رواحة قال : فما تحوز له عن فراشه فقال : أتدري من شهداء أمتي ؟ قالوا : قتل المسلم شهادة قال : ( إن شهداء أمتي إذا لقليل قتل المسلم شهادة والطاعون شهادة والمرأة يقتلها ولدها جمعاء شهادة [ يجرها ولدها بسرره إلى الجنة ] ) .

Dari Ubadah bin Shamit radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjenguk Abdullah bin Rawahah dan berkata: beliau tidak berpindah dari tempat tidurnya lalu berkata: tahukah kamu siapa syuhada dari umatku ? mereka berkata: terbunuhnya seorang muslim adalah syahid. Beliau berkata: ( jadi sesungguhnya para syuhada umatku, terbunuhnya seorang muslim syahid, mati karena wabah tha’un syahid, wanita yang mati karena janinnya syahid [ditarik oleh anaknya dengan tali arinya kesurga]) ( hadits shahih ).

Kesebelas dan kedua belas: Mereka yang mati karena terbakar dan sakit bengkak panas yang menimpa selaput dada ditulang rusuk, ada beberapa hadits yang terkait yang paling masyhur:
عن جابر بن عتيك مرفوعا : ( صحيح ) ( الشهداء سبعة سوى القتل في سبيل الله : المطعون شهيد والغرق شهيد وصاحب ذات الجنب شهيد والمبطون شهيد والحرق شهيد والذي يموت تحت الهدم شهيد والمرأة تموت بجمع شهيدة )

Dari Jabir bin ‘Atik dengan sanad marfu’ : ( syuhada ada tujuh selain terbunuh dijalan Allah: yang matu karena wabah tha’un syahid, yang tenggelam syahid, yang mati karena sakit bengkak yang panas pada selaput dada syahid, yang sakit perut syahid, yang mati terbakar syahid, yang mati terkena reruntuhan syahid, dan wanita yang mati setelah melahirkan syahid) (hadits shahih).

Ketiga belas: Mereka yang mati karena sakit TB berdasarkan hadits:
( حسن ) لقوله صلى الله عليه وسلم : ( القتل في سبيل الله شهادة والنفساء شهادة ،والحرق شهادة والغرق شهادة، والسل شهادة ،والبطن شهادة ).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( terbunuh dijalan Allah syahid, wanita yang mati karena melahirkan syahid, orang yang terbakar syahid, orang yang tenggelam syahid, dan yang mati karena sakit TB syahid, yang mati karena sakit perut syahid) (hadits hasan).

Keempat belas: Mereka yang mati karena mempertahankan hartanya yang hendak dirampas. Dalam hal itu ada beberapa hadits diantaranya:
( صحيح ) ( من قتل دون ماله ( وفي رواية : من أريد ماله بغير حق فقاتل فقتل ) فهو شهيد ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang terbunuh karena hartanya ( dalam riwayat: barangsiapa yang hartanya diambil tidak dengan alasan yang benar lalu dia mempertahankannya dan terbunuh) maka dia syahid) (hadits shahih).

Kelima belas dan keenam belas: Mereka yang mati karena mempertahankan agama dan dirinya:
( صحيح ) لقوله صلى الله عليه وسلم : ( من قتل دون ماله فهو شهيد ومن قتل دون أهله فهو شهيد ومن قتل دون دينه فهو شهيد ومن قتل دون دمه فهو شهيد ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang terbunuh karena hartanya syahid, barangsiapa yang terbunuh karena keluarganya syahid, barangsiapa yang terbunuh karena agamanya syahid, barangsiapa yang terbunuh karena darahnya syahid) ( hadits shahih).

Ketujuh belas: Mereka yang mati dalam keadaan ribath (berjaga diperbatasan) dijalan Allah. Ada dua hadits dalam hal itu salah satunya:


( صحيح ) ( رباط يوم وليلة خير من صيام شهر وقيامه ،وإن مات جرى عليه عمله الذي كان يعمله وأجري عليه رزقه وأمن الفتان ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( ribath sehari semalam lebih baik dari berpuasa dan qiyamul lail selama sebulan, dan jika mati maka akan dijalankan untuknya amalan yang biasa dikerjakannya, akan dijalankan rizkinya dan diamankan dari fitnah) ( hadits shahih).

Kelapan belas: mati ketika melakukan amal solih berdasarkan hadits:
لقوله صلى الله عليه وسلم : ( صحيح ) ( من قال : لا إله إلا الله ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ومن صام يوما ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة ) .

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( barangsiapa yang mengucapkan: Laa ilaaha illallah mengharapkan wajah Allah lalu wafat setelah mengucapkannya maka dia masuk surga, barangsiapa berpuasa satu hari mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga, barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah mengharapkan wajah Allah lalu wafat ketika mengerjakannya maka dia masuk surga) ( hadits shahih).

Kesembilan belas: Mereka yang dibunuh oleh penguasa yang zalim karena memberi nasihat kepadanya:
لقوله صلى الله عليه وسلم :( صحيح ) ( سيد الشهداء حمزة بن عبد المطلب ورجل قام إلى إمام جائر فأمره ونهاه فقتله ) أخرجه الحاكم وصححه والخطيب.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ( penghulu para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muththalib dan seseorang yang mendatangi penguasa yang zalim lalu dia memerintahkan yang baik dan melarang dari yang mungkar lalu dia dibunuhnya) Hadits dikeluarkan oleh Al Hakim dan dishahihkannya dan Al Khatib.

Wallahu A’lam bishowab.

Sunday, March 21, 2010

PENGISLAHAN DIRI

Antara Kaedah bagi melakukan pengislahan diri

  • Persiapkan diri anda dengan perancangan rapi untuk berubah dan sentiasa raikan perancangan tersebut.

  • Paling utama yang perlu anda lakukan ialah pulihkan hubungan baik dengan Allah,


  • Mulakan tekad untuk bertadarus al-Quran, bukan sahaja dalam bentuk bacaan, malah meneliti ayat-ayatnya yang terdiri daripada arahan, larangan, janji syurga dan neraka, pahala dan dosa, mengenai hukum-hukum Allah yang wajib dilaksana, ayat-ayat gembira, sedih, ancaman dan sebagainya bagi membangkitkan rasa tanggungjawab untuk menjadikan diri sebagai hamba Allah yang kerdil di sisi-Nya, kerana al-Quran adalah kitab Allah yang abadi hingga ke akhir zaman.

  • Berjanji di hadapan Allah untuk menjadi hamba-Nya yang baik, dengan melakukan amar makruf dan nahi mungkar.

  • Menjadikan pelaksanaan solat fardu lima waktu sebagai pemangkin kepada meninggalkan perkara-perkara terlarang, sepertimana yang ditegaskan Allah dalam al-Quran, ia dapat dilakukan melalui penghayatan terhadap segenap bacaan yang terkandung dalam ibadat tersebut.

  • Bertekad untuk melakukan 'taubat nasuha' iaitu dengan niat dan berazam untuk meninggalakan segala kejahatan, tidak mahu mengulanginya semula, bersahabat dengan orang-orang yang boleh meningkatkan keimanan kepada Allah SWT, kerana setiap satu kesalahan walaupun kecil bentuknya, jika ia dilakukan, sesungguhnya ia telah mengundang kemarahan Allah, menggembirakan syaitan, menjauhkan diri anda daripada syurga, mendekatkan diri kepada neraka, menyebabkan Rasulullah s.a.w. sedih di dalam kubur, menyakiti para Malaikat, mengkhianati seluruh makhluk yang ada di muka bumi ini.

  • Layani kedua-dua ibu bapa dengan baik dan sopan khususnya pada bulan Ramadan, ia juga termasuk menghormati golongan yang lebih tua daripada diri anda seperti abang, kakak, para guru dengan ungkapan yang boleh membangkitkan rasa hormat terhadap mereka.


  • Hadiri majlis-majlis tazkirah yang boleh membangkitkan kesedaran dan tanggungjawab terhadap agama.

  • Carilah keaiban diri sendiri untuk melakukan pengislahan dengan bersungguh-sungguh.
ANA: anda akan merasa ketenangan hidup, manisnya ujian, bersyukur atas nikmatNya..jangan berlengah lagi wahai saudaraku sekalian..